Pendidik Inspiratif Al Ghazali


 

Pendidik Inspiratif 2

oleh Prof.Mardianto

Manusia semuanya binasa kecuali orang orang yang berilmu, dan orang orang yang berilmu semuanya binasa kecuali orang orang yang beramal, dan orang orang yang beramal semuanya binasa kecuali orang orang yang ikhlas, dan orang orang yang yang ikhlas itu berada dalam bahaya yang besar.

(Al Ghazali,1058-1111M)

Setiap pendidik pernah mengajar, apa saja yang diajarkannya akan menjadi amal pada dirinya. Amal yang didapatkan seorang pendidik akan sangat berguna pada peserta didik, tentu dengan catatan peserta didik dapat mengamalkannya. Begitulah seterusnya keberhasilan seorang pendidik inspiratif bukan sekedar mengajarkan ilmu yang dimilikinya, tetapi bagaimana ilmu tersebut dapat diamalkan oleh orang yang dididiknya.

Bagi pendidik inspiratif maka ilmu adalah bagian dari kehidupannya, dimana ia akan menjadi ilmu untuk mendapatkan pekerjaan. Apa yang telah kita ajarkan adalah bagian dari amalan, apa yang sedang kita ajarkan adalah penguat ibadah siapa saja yang mengamalkan, dan apa yang akan kita ajarkan semoga menjadi pencerah dalam mencari ridha Tuhan.

Satu catatan penting tentang hal ini, banyak pendidik mengajar dan menyelesaikan tugasnya dengan baik, sesuai dengan rencana dan sistematika yang ditetapkan. Namun kadang kala kurang memahami bahwa ilmu yang diajarkan tidak diberi ruh atau kekuatan, atau berkah bahwa itu adalah bagian dari apa yang harus diamalkan.

Pendidik inspiratif dalam hal ini harus berdoa semoga ilmu yang diajarkan dapat mendapat berkah dan ridha Tuhan ketika ilmu tersebut pindah pada peserta didik. Ada baiknya mentradisikan kegiatan, bahwa awal dari pembelajaran dimulai dari doa untuk menuntut ilmu pengetahuan, lebih dari itu, akhir dari perkuliahan adalah doa agar keberkahan menjadi pengiring dari ilmu yang telah disampaikan.

Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.