Pendidik Inspiratif Prof.Dede Rosyada
Oleh Mardianto
Bangsa Indonesia memiliki paradigma bahwa perbaikan
sektor pendidikan, tidak cukup hanya dengan regulasi
soal kurikulum, penyelenggararan, pengelolaan, pembelajaran dan penilaian, tetapi juga
harus dilakukan secara simultan dengan perbaikan sektor SDM guru.
(Rosyada,2007:11).
Sesuatu yang baik pada seseorang pada umumnya
baik pula pada orang lain, namun harus ada ruang yang memberikan kesempatan
pada orang lain yang belum setuju tentang kebaikan tersebut, belum tentu baik
pada orang lain. Itu nilai yang diawali dari personifikasi pengalaman pribadi
mencoba menjadi hukum universal, maka banyak hal yang harus dilalui dan
berbagai langkah harus dipenuhi.
Pendidikan itu adalah usaha kebaikan, dibuktikan
dengan berbagai pengalaman, disetujui dan dipakai sebagai sebuah teori, tetapi
akan buntu dan berhenti tidak dapat diterapkan karena hanya di atas kertas.
Upaya untuk menerapkan bahkan menjadikannya sebagai satu gerakan maka
dilakukanlah langkah penyamaan persepsi, dengan cara yang cukup kompleks.
Pertama, Membaca, berbagai hal temuan ilmiah,
kasus individual sampai global, zaman dahulu sampai kini dan mungkin yang akan
datang. Bacaan sangat menentukan bagaimana dasar kita melakukan
pendidikan.
Kedua, Menimbang, bacaan yang beragam, bahkan
bertolak belakang satu dengan lainnya, tidak mesti sepaham, dimana thesa satu
dilengkapi antithesa, ditempatkan secara seimbang. Ini penting untuk memberikan
rasa keadilan dalam satu kebijakan.
Ketiga, Mengingat apakah yang akan
diperbincangkan pernah diberitakan, pernah diputuskan, atau bahkan pernah
ditinggalkan. Penelusuran dokumen terkait sangat penting agar terhindar dari
tumpang tindih atau bahkan bertolakbelakang apa yang telah dilakukan, maka
disederhanakan adalah untuk penyempurnaan.
Keempat, Memutuskan adalah saatnya untuk segera
mengampil keputusan sebagai hasil dari seluruh rangkaian kegiatan tentang
pendidikan. Mengapa perlu diputuskan, karena untuk pegangan dan ukuran kepada
siapa saja, dimana saja, dan kapan saja tentang pendidikan ini harus
diterapkan.
Empat langkah di atas disebut dengan rangkaian
penyusunan regulasi, dimana semua kebijakan pendidikan memang harus melalui
berbagai tahapan yang dipertanggungjawabkan. Bila semua telah dilakukan dengan
baik, maka hal yang terkait dengan pendidikan akan mengakomodir semua
kepentingan, mengatasi semua permasalahan, paling tidak untuk kepentingan orang
yang lebih banyak dengan tidak mengurangi kebaikan yang individual tadi.
Tidak mesti dilakukan setiap saat, tetapi
rangkaian satu selalu terkait dengan rangkaian lain, setiap kebijakan
pendidikan adalah menyempurnakan maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Pendidikan itu penting, mendidik itu lebih utama, jadi benar bila guru adalah
kunci utama dalam menyempurnakan regulasi pendidikan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi
kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.